Sejarah Terbentuknya KEMURPALA

Organisasi ini pertama kali didirikan tanggal 19 januari 2007 dirumuskan di alun-alun lembah mandalawangi di base camp terakhir Gunung Gede..
dari sinilah lahir wajah2 baru dari anak kemayoran yang sangat menyukai kegiatan mendaki gunung tentunya..!!!
pendakian ke 2 KEMURPALA di Gunung Lawu tepatnya di daerah Solo Jawa Tengah..
disana KEMURPALA belajar banyak hal tentang alam dan saling berbagi dalam hangatnya tenda sambil mengisi waktu luang disaat kekosongan yang ada didalam diri..
di KEMURPALA gak ada yg namanya pendidikan/diklat.. 
disini KEMURPALA cuma ngeliat kebersamaan dan rasa solidaritasnya terhadap teman..

AKU DATANG KEMBALI LAWU

Pada tanggal 17 november 2007 adalah pertama kalinya saya menjejakan kaki ke gunung lawu bersama dengan teman-teman saya dari KEMURPALA (Kemayoran Timur Pecinta Alam).
Di gunung lawu terdapat 2 buah jalur, dan memiliki puncak yang bernama Hargo Dalem, Gunung lawu berketinggian 3265 mdpl. Pada waktu itu pukul 15.00 wib, saya melakukan pendakian melawati jalur Comoro Sewu, mendaki gunung lawu bukanlah suatu hal yang mudah, jalur yang saya lewati relatif cukup cepat tetapi sangatlah terjal, di sarankan untuk pendaki yang ingin mendaki gunung ini cobalah untuk melewati jalur Cemoro Kandang.
Awal pendakian dimulai dari pos pendakian gunung lawu, dari situ kita bisa membayar registrasi sebesar Rp.5000/orang, setelah kita berjalan tidak jauh dari pos pendakian disebelah kanan kita wc yang memiliki air yang bersih, disinilah biasanya para pendaki membawa bekal air untuk perjalanan mendaki, dianjurkan agar membawa air yang lebih, karna disepanjang jalur tak terdapat air.Setelah saya berjalan kurang lebih setengah jam saya memutuskan untuk mendirikan tenda untuk merebahkan badan yang sudah pegal setelah duduk seharian didalam kereta.
Sang matahari telah muncul dari ufuk barat, saatnya saya membereskan tenda dan bergegas untuk melanjutkan perjalanan, waktu itu saya berangkat.
Pos 1
pukul 07.00 wib dan sampai di pos 1 pukul 09.00, jalur menuju pos 1 belum begitu terjal, tetapi setelah melewati pos 1 jalur sedikit demi sedikit menunjukan perubahan, jalur untuk mencapai pos 2 sangatlah jauh, dengan medan yang relatif terjal dan ada beberapa turunan setelah saya berjalan cukup jauh pada pukul 12.30 tibalah saya di pos 3.
Pos 3
di pos ini terdapat sebuah pondok yang cukup untuk mendirikan 2 tenda dome, setelah istirahat 15 menit saya melanjutkan perjalanan untuk menuju pos 4, untuk menuju pos 4 jalurnya sangatlah terjal, disarankan untuk pendaki jikalau hujan turun lebih baik mendirikan tenda di pos 3, karena kalau hujan di jalur ini sangatlah licin dan berbahaya, dijalur ini terdapat pagar besi untuk memudahkan para pendaki. Setelah kita melewati pagar besi tibalah kita di pos 5, pos 5 kini sudah tidak ada, jadi kita hanya bisa menyebutkan bahwa didaerah situ pernah berdiri pos 5 dari pos 5 jalur sudah mulai relatif landai, setelah kita melewati belokan kita telah sampai di pondok makan mbah Toro dari sini kita bisa mengambil air sindang derajat air yang mengairi kota solo.
Dari sini jikalau cuaca bersahabat disebelah timur kita bisa melihat gunung wilis, argopuro, arjuna,bromo,dan semeru dari kejauhan dan di sebelah barat terlihat puncak Hargo Dumilah yang gagah menjulang tinggi,cuaca disini cepat berubah, lalu saya untuk memutuskan untuk tidur di pondok milik mbah toro, mbah toro tinggal bersama istrinya,di sini terdapat 2 buah pondok yang jaraknya berjauhan, pondok yang ke2 adalah pondok milik mbok iyem yang tinggal bersama seorang anak laki-laki. pondok ini dulunya adalah sebuah goa yang dibentuk oleh tangan kreatif mbah toro, di pondok ini kita bisa membeli makanan yang relatif murah, konon kata orang para pemilik pondok disini jikalau ingin belanja tidak perlu repot-repot untuk turun gunung, mereka tinggal membeli perlengkapan dapurnya di pasar tumpah, konon pasar ini adalah tempat berkumpulnya para mahluk halus.
Memang ke sucian gunung ini sangat di jaga oleh para warga setempat..



Thanks 4
Dan kami ingin mengucapkan terima kasih kepada ALLAH Swt yang telah memberikan keselamatan dan memberikan kami tenaga sehingga kami dapat meraih puncak gunung dengan selamat,
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para orang tua kami yang telah memberikan izin kepada kami untuk mendaki gunung,
Dan tak lupa bwt para abank2 yang udah mendukung dan membantu organisasi kami hingga terbentuknya Kemayoran Timur Pecinta Alam (KEMURPALA) yang berdiri tanggal 19 januari 2007..

…….THANKS 4 ALL…..